Tempat Wisata Unik Di Bali
Mojokertonews Selasa,17 September 2019 10.00 Wib Mojokertonews -Hay Sahabat bloger, di Pulau Bali ada sebuah tradisi unik yan...

http://www.mojokertonews.com/2019/09/tempat-wisata-keren-di-indoensia-wisata_16.html
Mojokertonews-Hay Sahabat bloger, di Pulau Bali ada sebuah tradisi unik yang masih berjalan hingga ketika ini hlo. Tradisi unik tersebut tak lain berada di Desa Trunyan yang mana meletakkan mayat pada alam terbuka. Nah, jikalau kebetulan pembaca di Bali atau gres akan merencanakan berlibur disini jangan hingga lupa untuk mengunjungi Desa Trunya ini ya.
Karena dengan mengunjunginya, Kamu akan mengerti lebih detail akan daya tarik yang paling berbeda bila dibandingkan obyek wisata lain disekitarnya. Dari dongeng yang didapatkan, yang menciptakan mayat-mayat disini tidak berbau busuk yakni pohon “Taru Menyan”, Taru artinya Pohon dan menyan Artinya wangi.
Pohon inilah yang sanggup menetraisis wangi busuk yang disebabkan oleh mayat. Melangkah lebih jauh, pembaca akan melihat jejeran tengkorak insan lengkap dengan tulang-tulang lainnya. Saking banyaknya, dari beberapa pengunjungnya bahkan mungkin tidak sadar bahwa yang diinjak yakni sisa-sisa tulang dari mayat yang dimakamkan.
![]() |
Tengkorak kepala manusia yang sudah terbiasa dengan kebiasaan sehar-hari |
Meletakkan mayat diatas tanah di bawah pohon taru Menyan di alam terbuka atau “mepasah”. Asalkan pembaca tahu, tidak semua mayat sanggup dimakamkan disini hlo. Hanya mayat orang-orang yang meninggal secara masuk akal yang dimakamkan disini. Pemakaman “mepasah” sanggup dilakukan jika waktu meninggal telah berumah tangga, masih bujangan dan belum dewasa ( gigi susunya telah tanggal ).
Selain yang disebut diatas, menyerupai orang yang meninggal lantaran kecelakaan, sehabis meninggal cacat tubuhnya, penyakitan ( cacar, lepra dll ), dibunuh maupun bunuh diri dan meninggal yang terbilang tak masuk akal lainnya akan dimakamkan di tempat yang berjulukan “Seme Cerik”. Menurut mitos dari masyarakat yang beredar hingga kini, ketika orang yang semasa hidupnya selalu berbuat dosa maka mayatnya akan usang mengalami pembusuakan.
Semasa dahulu ada sebuah pohon Taru Menyan yang menebarkan wangi sangat harum sehingga menciptakan Ratu Gede Pancering Jagat menyambangi sumber wangi tersebut. Kemudian Ratu Gede Pancering Jagat bertemu dengan Ida Ratu Ayu Dalem Pingit di sekitar pohon cemara landung. Singkat cerita, dilokasi itulah mereka melaksanakan upacara perkawinan yang disaksikan oleh penduduk disaat sedang berburu.

Desa Trunyan terletak sempurna di sebelah barat Danau Batur Kintamani, untuk menuju ke Desa Trunyan ada 2 jalur. Jalur pertama sanggup memakai jalur darat dan yang kedua yakni jalur air yakni melewati danau. Jalur darat akan membutuhkan waktu perjalanan sekitarnya 45 menit hingga 1 jam dengan melewati Desa Penelokan.
Jikalau memakai jalur air, ada 2 cara penyebrangan yang mana lewat Desa Trunyan sendiri dengan waktu perjalanan sekitar 15-20 menit atau sanggup juga lewat pelabuhan kedisan yang akan memakan waktu sekitar 45 menit. Ketika sudah masuk ke dalam daerah wisata ini, pembaca akan disambut oleh 2 candi yang dipenuhi tengkorak.
Berlibur disini tentunya Anda yang mempunyai jiwa pemberani ya !!! Namun bagi pembaca yang penasaran, tidak usah takut untuk mengunjunginya. Karena aneka macam pemandu wisata yang mana sanggup kau sewa pada ketika penyeberangan. Selamat berlibur Guys !!!
Baca juga : Viral : Wisata Edukasi Ladang Anggrek